PENENTUAN COVERAGE AREA YANG OPTIMUM PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS LAN FREKUENSI 2.4 GHZ
Dalam sistem komunikasi bergerak WLAN, untuk mendapatkan daerah cakupan (coverage area) yang optimal perlu adanya perencanaan penentuan daerah cakupan yang akurat dalam perancangannya yaitu dalam upaya untuk menghindari blank spot.rn Dalam penyusunan tugas akhir ini dilakukan perencanaan penentuan daerah cakupan WLAN yang tepat dengan memperhatikan kondisi topografi dan morfologi daerah. Langkah awal analisa tofografi dan morfologi daerah, perhitungan perubahan daya pancar, tinggi efektif antena, redaman transmitter, titik ambang dari sinyal terima. Untuk menentukan loss propagasi sebagai dasar perhitungan radius dan luas cakupan sel yang didasarkan kepada kepadatan pelanggan/km persegi untuk menentukan jumlah sel (Ncell) dan acces point (Nsite), kemudian ditentukan pemilihan lokasi dan jenis antena yang digunakan dipenerima (receiver). Metode analisa redaman propagasi digunakan perhitungan Okumura-Hatta.rn Dari hasil analisa didapatkan coverage area dari suatu daerah, peningkatan kapasitas sistem dalam melayani pelanggan dapat diatur melalui antena yang dibuat dengan pola pengarahan (sektorisasi). Berdasarkan parameter luas daerah selular, daya pancar atau effective isotrofic radiated power (EIRP), level threshold minimum (prth) client, tinggi efektif antena transmitter dan tinggi antena client, maka kecamatan garut kota (suburban) diperlukan 46 site acces point dan jumlah sel adalah 136 sel denagn jenis antenanya 3 sector. Dengan luas area pelayanan daerah suburban adalah 27,71 km persegi, radius cakupan sel adalah 0,372 km dan luas cakupan antena access point 3 sector adalah 0,204 km persegi.rn Dengan mengasumsikan tinggi antena access point (Hb)=30 m, tinggi antena client (Hm)=1,5 m, tinggi accesspoint diatas permukaan laut (Hob)=745 m, tinggi client diatas permukaan laut (Hom)=716,5 m, effecttive isotrofic radiated power (EIRP)=47 dB, faktor-faktor koreksi total adalah -7,78 dB, maka : Hbeff=58,5 m, Lp=106,4 dB, level sinyal penerimaan (Prrx) adalah -67,18 dBm dan client masih dalam area cakupan karena Prrx lebih besar dari Prth.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
SITI NURLAELA NAPIAH |
Pengarang |
Akhmad Fauzi Ikhsan, M.T - Personal Name (Dosen Pembimbing 1)SITI NURLAELA NAPIAH - Personal Name (Dosen Pembimbing 1)Ahmad Hasyim,ST,MT - Personal Name (Dosen Pembimbing 1) |
Edisi |
|
No. Panggil |
000.4 SIT 2013 |
Subyek |
COVERAGE AREA WIRELESS LAN
|
Klasifikasi |
000.4 |
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
Indonesia |
Penerbit |
Fakultas TEKNIK UNIGA |
Tahun Terbit |
2013 |
Tempat Terbit |
Garut |
Deskripsi Fisik |
x, 43 hlm |
Info Detil Spesifik |
|
Citation
Akhmad Fauzi Ikhsan, M.T. (2013).
PENENTUAN COVERAGE AREA YANG OPTIMUM PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS LAN FREKUENSI 2.4 GHZ().Garut:Fakultas TEKNIK UNIGA
Akhmad Fauzi Ikhsan, M.T.
PENENTUAN COVERAGE AREA YANG OPTIMUM PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS LAN FREKUENSI 2.4 GHZ().Garut:Fakultas TEKNIK UNIGA,2013.Text
Akhmad Fauzi Ikhsan, M.T.
PENENTUAN COVERAGE AREA YANG OPTIMUM PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS LAN FREKUENSI 2.4 GHZ().Garut:Fakultas TEKNIK UNIGA,2013.Text
Akhmad Fauzi Ikhsan, M.T.
PENENTUAN COVERAGE AREA YANG OPTIMUM PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS LAN FREKUENSI 2.4 GHZ().Garut:Fakultas TEKNIK UNIGA,2013.Text